Bantul, sebuah kabupaten di selatan Yogyakarta, bukan hanya terkenal karena keindahan alamnya seperti Pantai Parangtritis, Hutan Pinus Mangunan, atau Goa Cerme. Di balik pesonanya, Bantul juga menyimpan kekayaan kuliner yang menggugah selera. Berbagai jajanan tradisional hingga modern bisa dengan mudah ditemukan di setiap sudut kota ini. Bagi pecinta kuliner, Bantul adalah destinasi yang wajib dijelajahi informasi lebih lanjut kunjungi jajankuliner .
1. Filosofi Kuliner Bantul: Sederhana tapi Berkesan
Kuliner khas Bantul merepresentasikan kehidupan masyarakatnya yang sederhana namun hangat. Banyak resep jajanan di sini diwariskan secara turun-temurun dan masih dibuat dengan cara tradisional. Rasa yang ditawarkan bukan sekadar memanjakan lidah, tetapi juga menghidupkan kenangan dan rasa kekeluargaan.
2. Geplak: Si Manis Warna-Warni
Geplak merupakan salah satu ikon kuliner Bantul yang sudah dikenal secara nasional. Jajanan ini terbuat dari kelapa parut yang dicampur dengan gula dan pewarna alami. Rasanya manis, dengan tekstur yang agak kenyal dan sedikit kasar karena kelapa. Geplak biasanya berbentuk bulat kecil dan memiliki warna-warna cerah seperti merah muda, kuning, hijau, dan putih.
Geplak dulunya merupakan makanan rakyat saat masa sulit, karena bahan dasarnya yang murah dan mudah didapat. Kini, geplak telah menjadi oleh-oleh khas yang wajib dibawa pulang jika berkunjung ke Bantul.
3. Peyek Tumpuk: Renyahnya Tiada Dua

Jika kamu penyuka makanan gurih dan renyah, peyek tumpuk adalah pilihan tepat. Berbeda dari peyek biasa, peyek tumpuk khas Bantul biasanya terdiri dari kacang tanah, teri, atau rebon, yang ditumpuk dalam adonan tepung dan digoreng kering hingga garing. Teksturnya renyah dengan rasa gurih yang khas, cocok dijadikan camilan atau pendamping makan nasi.
Peyek tumpuk bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional, sentra oleh-oleh, atau bahkan dijajakan di pinggir jalan.
4. Jenang Gempol: Lembut dan Legit
Jenang gempol adalah jajanan pasar yang mulai sulit ditemukan di kota besar, namun masih bertahan di Bantul. Jajanan ini terdiri dari bola-bola gempol (terbuat dari tepung beras) yang disajikan dengan jenang (bubur kental dari tepung beras dan santan). Rasa manis dan gurih dari santan memberikan sensasi yang unik di lidah. Jenang gempol biasa disantap sebagai sarapan atau camilan sore hari.
5. Cemplon: Sang Legenda dari Singkong
Cemplon adalah jajanan khas Bantul yang terbuat dari singkong yang ditumbuk, dicampur dengan kelapa parut dan gula merah, lalu digoreng. Rasanya manis dengan tekstur renyah di luar namun lembut di dalam. Cemplon biasa dijajakan di pasar tradisional, terutama saat pagi hari. Selain enak, jajanan ini juga mengenyangkan, cocok untuk teman ngopi atau ngeteh.
6. Sate Klatak: Daging Kambing dengan Gaya Berbeda
Meskipun bukan sepenuhnya jajanan ringan, sate klatak wajib masuk dalam daftar kuliner Bantul. Sate ini unik karena hanya dibumbui dengan garam dan merica, tanpa bumbu kacang atau kecap seperti sate pada umumnya. Dagingnya ditusuk menggunakan jeruji besi (bukan bambu), yang membantu panas menyebar merata saat dibakar.
Sate klatak banyak ditemukan di daerah Jejeran, Bantul, yang menjadi pusat kuliner sate klatak. Rasanya gurih, juicy, dan sangat khas. Biasanya disajikan dengan kuah gulai yang kaya rasa.
7. Kue Kipo: Kecil-Kecil Rasa Hebat
Kue kipo merupakan jajanan legendaris dari Kotagede, tapi juga populer di Bantul. Kue ini terbuat dari tepung ketan yang diberi isian parutan kelapa dan gula jawa, lalu dibakar di atas wajan tanah liat. Ukurannya kecil, hanya sekitar satu gigitan, namun rasanya sangat nikmat. Kue ini sering dijadikan camilan saat acara keluarga atau hari raya.
8. Tiwul dan Gatot: Warisan Masa Lalu
Tiwul dan gatot adalah makanan pokok masyarakat Bantul pada masa lalu, terutama saat beras sulit didapat. Tiwul dibuat dari gaplek (singkong yang dikeringkan), kemudian dikukus dan biasanya disajikan dengan kelapa parut dan gula merah. Gatot, yang juga berasal dari singkong, memiliki tekstur lebih kenyal dan lengket.
Kini, tiwul dan gatot menjadi kuliner nostalgia yang banyak dicari wisatawan. Rasanya yang unik dan proses pembuatannya yang alami menjadi daya tarik tersendiri.
9. Serabi Kocor: Manisnya Tradisional
Serabi kocor adalah versi khas Bantul dari serabi yang biasanya kita kenal. Dibuat dari adonan tepung beras dan santan, serabi ini dimasak di tungku tanah liat, lalu disiram (dikocor) dengan kuah gula merah cair. Rasanya manis, lembut, dan sedikit gurih dari santan. Biasanya disajikan hangat, menjadikannya cocok untuk dinikmati di pagi atau sore hari.
10. Wedang Uwuh: Minuman Sehat Tradisional
Meskipun bukan makanan, namun tidak lengkap membahas kuliner Bantul tanpa menyebut wedang uwuh. Minuman ini terbuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe, daun cengkeh, kayu manis, dan secang. Warnanya merah alami dan aromanya sangat khas. Wedang uwuh dipercaya memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, terutama dalam menjaga daya tahan tubuh.
Menjelajah Pasar Tradisional: Surga Kuliner Pagi Hari
Jika ingin menikmati jajanan khas Bantul secara langsung, datanglah ke pasar tradisional seperti Pasar Bantul, Pasar Imogiri, atau Pasar Pundong. Di pagi hari, deretan pedagang menjajakan aneka kue basah, gorengan, dan camilan tradisional yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain.
Pengalaman berjalan di antara penjual sambil mencicipi makanan langsung dari tangan pertama memberi kesan tersendiri. Selain itu, harga jajanan di pasar juga sangat terjangkau.
Kuliner Modern dengan Sentuhan Tradisional
Tren kuliner di Bantul juga berkembang. Kini banyak kafe dan warung modern yang menghadirkan jajanan tradisional dengan tampilan lebih menarik. Misalnya, geplak dalam bentuk dessert box, cemplon dengan berbagai topping, atau peyek yang dikemas sebagai oleh-oleh premium. Inovasi ini tidak hanya menjaga eksistensi kuliner tradisional, tetapi juga menarik minat generasi muda.
Penutup: Menjaga Warisan Rasa
Kuliner adalah bagian dari identitas budaya, dan Bantul berhasil mempertahankan warisan tersebut dengan baik. Di tengah gempuran makanan cepat saji dan tren kuliner kekinian, jajanan tradisional Bantul tetap bertahan dan bahkan semakin dicari. Hal ini tentu tak lepas dari peran masyarakat lokal yang terus melestarikan resep, teknik memasak, dan cita rasa khas daerah.
Jadi, jika kamu berkunjung ke Yogyakarta, sempatkan mampir ke Bantul dan rasakan sendiri kekayaan rasa dari jajanan khasnya. Dari geplak yang manis hingga sate klatak yang gurih, Bantul adalah surga bagi para penjelajah rasa.